Bertahan Seminggu, Jepang Akhirnya Cabut Peringatan Megaquake

Ilustrasi gempa yang pernah terjadi di Jepang. (Foto: Reuters/Kim Kyung-hoon)

StarNusantara, JAKARTA, – Per Kamis (15/8), Pemerintah Jepang akan mencabut peringatan gempa dahsyat atau megaquake, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Menteri Negara untuk Penanggulangan Bencana Jepang, Yoshifumi Matsumura mengatakan setelah bertahan sepekan, peringatan ini akan dicabut jika tak ada perubahan khusus dalam aktivitas seismik atau deformasi kerak bumi yang diamati.

Meski peringatan dicabut, namun Pemerintah Jepang menekankan bahwa kemungkinan terjadi gempa bumi besar masih belum dihapus.

Matsumura lantas meminta warga Jepang mengecek secara berkala kesiapan menghadapi gempa besar yang akan terjadi tersebut.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan potensi gempa besar (megaquake) atau gempa dengan magnitude 8 atau lebih di Palung Nankai.

Megaquake ini juga berpotensi menimbulkan tsunami yang dikeluarkan Pemerintah Jepang untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam peringatan itu, Badan Meteorologi Jepang juga menyebut kemungkinan megaquake yang lebih tinggi dari biasanya, setelah negara itu diguncang gempa dengan magnitudo 7,1 pada Kamis, 8 Agustus 2024 lalu.

JMA lantas mengimbau masyarakat di area hiposentrum gempa di Palung Nankai untuk mengambil tindakan pencegahan bencana.

Namun, peringatan ini telah membuat banyak warga Jepang cemas dan menyebabkan panic buying (panik belanja), hingga pembatalan liburan.

Diketahui, Jepang merupakan salah satu paling rawan gempa di dunia, karena terletak di busur cincin api Pasifik yang terdiri dari gunung berapi dan palung samudra.

Penulis: Kurniati Syahdan

Connect with Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *