Prancis, Iran dan Yordania Minta DK PBB Rapat Darurat Bahas Serangan Israel ke Lebanon

Serangan Israel ke Lebanon. (Foto: Reuters/Karamallah Daher)

StarNusantara JAKARTA,- Prancis melalui Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar rapat darurat untuk merespons serangan Israel di Lebanon, Senin (23/9).

Tujuannya, agar pihak-pihak dan mereka yang mendukung melakukan de-eskalasi dan menghindari konflik regional yang akan berdampak buruk bagi semua orang, terutama warga sipil.

“Saya telah meminta diadakannya pertemuan darurat DK PBB soal Lebanon pada pekan ini,” kata Barrot, dilansir dari CNN.

Selain Prancis, serangan Israel ke Lebanon Senin kemarin pun menuai kecaman dari berbagai negara Arab.

Salah satunya Kementerian Luar Negeri Iran yang mengutuk keras serangan “gila” Israel dan mendesak DK PBB mengambil tindakan cepat menghentikan hal tersebut.

Kemudian, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi yang juga meminta DK PBB segera bersikap guna “mengekang agresi Israel dan melindungi kawasan tersebut dari konsekuensi bencana”.

Sebelumnya pada Minggu (22/9), Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati telah meminta DK PBB serta negara-negara berpengaruh untuk turun tangan atas konflik di negaranya.

Menurut Mikati, Israel berencana melakukan perang pemusnahan terhadap Lebanon.

Senin (23/9) kemarin, Israel menyerang sejumlah wilayah di Lebanon selatan dan timur. Serangan itu menewaskan setidaknya 492 orang dan melukai 1.645 orang.

Serangan Israel ini terjadi sehari setelah Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket ke Israel utara, sebagai balasan atas serangan udara Zionis di pinggiran kota Beirut pada 20 September yang menewaskan seorang komandan militer Hizbullah dan belasan anggota mereka.

Tak hanya itu, gempuran Hizbullah juga merespons ledakan ribuan perangkat elektronik yang didalangi Israel di berbagai wilayah Lebanon yang menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Sementara Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menuliskan surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan Hizbullah di wilayah Haifa.

Surat itu disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Slovenia, Samuel Zbogar. Slovenia merupakan presiden DK PBB untuk periode ini.

Penulis: Kurniati

Connect with Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *