
StarNusantara POSO,- Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah direncanakan menjadi proyek pengembangan peternakan sapi perah untuk mensuplai kebutuhan susu di Indonesia.
Lahan yang disiapkan untuk proyek ini seluas 1.550 hektare dari total 6 ribu hektare aset Badan Bank Tanah.
Nantinya proyek ini untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan program susu gratis yang merupakan program Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.
Vietnam melalui TH Grup akan menjadi investor dari proyek peternakan sapi perah di Lembah Napu, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Mereka akan mendatangkan 250 ribu ekor sapi perah yang akan memproduksi 1,8 juta ton susu per tahun.
Adapun nilai investasi yang akan ditanamkan mencapai USD1 miliar.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya berharap kegiatan ini nantinya dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal serta membuka peluang investasi yang lebih besar di masa mendatang.
“Sesuai dengan blue print Pertanian, diharapkan 2029 Indonesia sudah swasembada susu,” ungkapnya saat mendampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi meninjau lahan persiapan peternakan sapi perah di Lembah Napu, Poso, Rabu (25/9) kemarin.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, kedatangannya ke Lembah Napu, Poso untuk meninjau dan memastikan persiapan lahan untuk peternakan sapi perah.
“Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden (Joko Widodo) dan Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto) untuk kita membangun peternakan, dairy cattle, untuk produksi susu di sini,” jelas Amran.
Ia mengungkapkan, jika investasi di Poso berjalan mulus, Indonesia nantinya bisa memproduksi susu hingga 1,8 juta ton per tahun dan dapat mengurangi impor susu Indonesia yang mencapai 3,7 juta yon per tahun.
“Pemenuhannya diperkirakan mulai terealisasi dalam 3 hingga 5 tahun mendatang,” kata Amran.
Ia juga meminta seluruh masyarakat Poso, Sulawesi Tengah, untuk mengawal investasi ini dengan baik.
Sementara itu, Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Bank Tanah Perdananto Aribowo menegaskan lembaganya mendukung penuh pembangunan industri sapi perah dan pengolahan susu.
Aribowo menilai, program ini sangat baik dan akan berdampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Poso.
“Muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, menyerap tenaga kerja yang bisa mengurangi pengangguran, dan juga mengurangi kemiskinan,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (26/9).
Ari menjelaskan lahan yang akan digunakan untuk proyek ini berada di atas ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Wilayah ini juga diklaim cocok untuk peternakan, perkebunan, dan pertanian. Selain itu kondisinya juga sudah clean and clear.
Kemudian, infrastruktur jalur logistik lahan di Poso juga cukup memadai.
“Letak geografisnya juga cukup terjangkau ke Ibu Kota Nusantara,” imbuh Ari.
Peninjauan lahan ini juga dihadiri Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho, Waaster Kasad Bidang Wanwil dan Karmater Brigjen TNI Heri Susanto.
Lalu ada Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi, Kasrem 132/Tadulako Kolonel Inf Antonius Totok Chrishardjoko, Direktur Strategis TH Grup Vietnam Mr. Nguyen Viet Quang, Kasiter Kasrem 132/Tadulako Letkol Inf Ari Bayu Saputra, Kapolres Poso AKBP Arthur, Dandim 1307/Poso Letkol Inf Asroel dan perwakilan Bank Tanah wilayah Napu Mahendra Utomo.
Penulis: Regina Wilnnlhy
Editor: Kurniati