StarNusantara JAKARTA,- Kepolisian Daerah Maluku Utara (Polda Malut) terus melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan dan kebakaran speedboat rombongan calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos.
Sejauh ini, Polda Malut telah memeriksa 18 saksi, termasuk anak buah kapal (ABK) dan penumpang kapal yang selamat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Malut, Kombes Bambang Suharyono mengatakan, Polisi juga memeriksa masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
“Termasuk otoritas pelabuhan, baik Ternate maupun Taliabu,” katanya, Selasa (15/10).
Selain itu, tim Puslabfor Mabes Polri dan Polda Sulawesi Utara saat ini juga sudah tiba di lokasi untuk menyelidiki penyebab ledakan kapal cepat itu. Salah satunya menggunakan metode scientific crime investigation.
Ia juga mengaku belum bisa menyimpulkan hasil dari penyelidikan tersebut dan tidak meminta masyarakat berandai-andai terhadap hasil pemeriksaan.
“Sementara masih proses penyelidikan. Kita belum bisa menyimpulkan, tidak boleh berasumsi-asumsi, nanti menunggu hasil daripada pemeriksaan ini,” jelas Bambang.
Diketahui, Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos dan lima lainnya tewas setelah speedboat yang mereka tumpangi terbakar dan meledak di Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10) siang.
Benny sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dan mengalami koma selama dua hari. Sayangnya nyawanya tak tertolong.
Selain Benny, lima korban tewas lainnya yaitu anggota DPRD Malut dari Partai Demokrat Ester Tantri, Ketua PPP DPW Malut Mubin A Wahid, anggota Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamona Bot serta dua orang lainnya Mahsudin Ode Muisi dan Nasrun. Selain korban tewas, 16 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat.
Sementara itu, Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin sebelumnya menduga ledakan dan kebakaran speedboat diduga akibat kelalaian pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Penulis: Kurniati