
‘Merdeka, Merdeka, Merdeka.’
Teriakan lantang tadi menutup pidato Presiden ke-8 Indonesia yang baru saja diambil sumpah dan janji jabatannya, Prabowo Subianto.
Dalam Pidato Awal Masa Jabatan Presiden RI di Gedung MPR/DPR, Prabowo menegaskan sejumlah hal.
Di antaranya soal swasembada pangan hingga menjadi lumbung pangan dunia.
Prabowo ingin di kepemimpinannya, Indonesia menjadi negara yang tidak lagi bergantung pada negara lain dalam urusan pangan.
Apalagi, kata dia, di situasi krisis yang genting, belum tentu negara lain akan membuka keran impor pangan untuk Indonesia. Sehingga swasembada pangan menjadi kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan.
“Tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan,” kata Prabowo, Minggu (20/10).
Selain swasembada pangan, Prabowo juga menekankan Indonesia di bawah kepemimpinannya harus bisa swasembada energi.
“Kita harus swasembada energi,” tegas Presiden ke-8 Indonesia itu.
Menurutnya, swasembada energi harus direalisasikan karena meningkatnya ketegangan geopolitik yang terjadi di dunia.
Prabowo mengatakan, dalam keadaan darurat, setiap negara pasti mementingkan kepentingan sendiri dan lainnya.
“Kita harus siap dengan kemungkinan paling jelek. Negara pasti memikirkan diri mereka sendiri. Jadi kalau ada keadaan sulit, dapat energi negara lain, karena itu kita harus swasembada energi,” kata eks Menteri Pertahanan di era Presiden Joko Widodo itu.
Tidak hanya itu, Presiden Prabowo juga menginstruksikan agar penyaluran subsidi diberikan langsung kepada masyarakat yang tidak mampu.
Ia bahkan menjamin, penyaluran subsidi di era kepemimpinannya, akan tepat sasaran.
“Kita harus berani meneliti dan perlu diubah subsidi itu langsung kepada langsung keluarga yang membutuhkan,” ungkap Prabowo.
Dalam pidatonya, Prabowo juga berjanji akan memprioritaskan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk rakyat yang tidak memilihnya dalam Pemilu 2024 lalu.
Penulis: Kurniati Syahdan