Sutarmidji Ingatkan Pentingnya Pendidikan: Kalau Tidak Sekolah Tak Mungkin Jadi Gubernur 

Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji saat silaturahmi dengan masyarakat Sungai Kakap (Foto: Tim Media Midji-Didi)

StarNusantara KUBU RAYA,- Calon Gubermur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menyampaikan pentingnya pendidikan bagi generasi muda, sebagai penerus bangsa. 

Midji lantas mengimbau orang tua selalu memperhatikan pendidikan dan meminta anak-anak jangan sampai putus sekolah, bagaimana pun kondisi ekonomi keluarga. 

“Selama saya menjadi gubernur periode lalu, sekolah SMA/SMK, dan SLB negeri sudah tidak bayar. Jadi jangan sampai putus sekolah,” tegas Midji saat kampanye dialogis bersama ratusan masyarakat di Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (21/11). 

Program sekolah gratis selama kepemimpinannya menelan anggaran hingga Rp220 miliar per tahun dengan total pelajar SMA/SMK dan SLB negeri mencapai 192 ribu orang. 

Adapun setiap siswa mendapat beasiswa sebesar Rp1,2 juta per pelajar yang Rp100 ribu dipotong untuk membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). 

“Saya maunya anak-anak Kalbar itu (semuanya) sekolah, makanya saya buat mereka tidak perlu bayar lagi,” kata Midji. 

Bagi orang tua yang tidak mampu membeli seragam sekolah, Pemprov Kalbar juga menyiapkan bantuan 30 ribu setel seragam. 

Sehingga orang tua hanya perlu melapor ke kepala sekolah untuk mendapat bantuan seragam tersebut. 

Ke depan, lanjut Midji, program di sektor pendidikan akan menyasar mahasiswa/mahasiswi yang tidak mampu, sehingg mereka bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. 

“Kalau saya terpilih lagi sebagai gubernur saya akan siapkan antara 5.000 sampai 10.000 beasiswa untuk mahasiswa/mahasiswi. Supaya mereka bisa membayar semesternya, tidak menunggak,” katanya. 

Pendidikan Ubah Nasib Keluarga di Kalbar

Kepedulian dan perhatian Calon Gubernur Kalbar, Sutarmidji terhadap dunia pendidikan bukan tanpa alasan. 

Menurutnya, pendidikan mampu mengubah nasib keluarga, karena dengan pendidikan, maka generasi muda Kalbar bisa bekerja dengan baik di masa depan. Sehingga kehidupan keluarga mereka bisa berubah menjadi lebih baik.

“Saya dulu kecil kelas dua SD itu subuh-subuh sudah jualan kue, lalu jualan koran. Tapi emak saya bilang, setengah jam (sebelum sekolah) balik ke rumah, laku tidak laku (jualan) itu balik, harus sekolah. Kalau saya tidak sekolah, tidak mungkin saya bisa jadi wakil wali kota, wali kota, dan gubernur,” ujarnya. 

Midji mengatakan, jika ada yang bilang orang kaya tujuh turunan tidak akan habis kekayaannya. Tapi jika di dalam keluarga tersebut tidak memiliki pendidikan yang baik, tak perlu menunggu tujuh turunan, hanya untuk satu turunan saja, harta itu akan habis.

“Karena tidak bisa memanajemen keuangannya, akhirnya habis begitu saja. Jadi anak harus sekolah, tidak ada pilihan lain, bagaimana pun kondisi ekonomi kita, tidak bisa lain (harus sekolah). Kita harus siapkan anak kita ke depan, harus sekolah, karena ke depan tantangan akan lebih besar,” pesannya.

Pada tanggal 27 (November 2024), ibu/bapak harus ke TPS, kalau tidak dapat undangan (nyoblos) lapor, harus datang, dan tentukan pilihan. Silahkan pilih demi pengembangan dunia pendidikan di Kalbar, imbuh Sutarmidji. 

 Penulis: Kurniati Syahdan

Connect with Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *