
StarNusantara JAKARTA,- Pemerintah Malaysia tegas menolak usulan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat untuk menampung warga Gaza, Palestina.
Kementerian Luar Negeri Malaysia, dalam rilis resminya menentang keras rencana apapun yang akan memindahkan secara paksa warga Gaza dari tanah mereka.
Dilansir dari AFP, Malaysia juga menegaskan usulan Trump tersebut tidak manusiawi, karena merupakan pembersihan etnis dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan berbagai resolusi PBB.
Malaysia juga menyebut, usulan itu seperti memaksakan solusi yang mengabaikan hak-hak warga Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Malaysia juga tidak menerima usulan Trump itu karena melanggar kebebasan warga Palestina dan hanya akan memperparah salah satu konflik terpanjang di kawasan Timur Tengah, bunyi rilis yang dikutip Kamis (6/2).
Pernyataan Malaysia ini untuk merespons usulan Trump yang menyebut bakal merelokasi warga Gaza ke negara-negara lain. Salah satunya Malaysia dan Indonesia.
Trump juga berencana membangun Jalur Gaza untuk kepentingan ekonomi dan mengubah menjadi Riviera Timur Tengah atau kawasan pesisir mewah.
Diketahui, Malaysia menjadi salah satu negara yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras pendudukan Israel di negara itu.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim bahkan pernah mengunggah foto saat mantan kepala Hamas, Ismail Haniyeh berkunjung ke Malaysia, di tengah agresi Israel ke Palestina.
Anwar juga terang-terangan menyampaikan dukungannya untuk Palestina. (oed)