
StarNusantara TANGERANG,- Jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) korban terdamparnya dua kapal ikan Korea Selatan (Korsel) di perairan Jeju telah tiba di Indonesia.
Kementerian Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) memfasilitasi kepulangan dan memastikan mengawal jenazah sampai ke daerah asal masing-masing.
Jenazah pekerja migran Indonesia ABK itu adalah Mohammad Farukkeffero (43), asal Bangkalan, Jawa Timur dan Agus Muslim (33), asal Cirebon, Jawa Barat.
Keduanya meninggal karena kecelakaan kapal yang karam di sekitar perairan Pulau Ttukki, Jeju pada 1 Februari 2025 silam.
Selain keduanya, KemenP2MI juga memfasilitasi kepulangan jenazah PMI lain bernama Antonius Hermawan (44), asal Banyuwangi, Jawa Timur yang meninggal karena sakit asma di asramanya di Korsel.
Ketiga jenazah pekerja migran Indonesia ini tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 9 Februari 2025.
Sebelumnya, sebanyak 10 pekerja migran Indonesia yang berprofesi sebagai ABK menjadi korban karamnya kapal ikan Samgwangho dan Kapal Manseonho.
Dari jumlah itu, 7 orang selamat, 2 orang meninggal dan 1 pekerja migran ABK belum ditemukan masih dalam pencarian aparat setempat.
Direktur Jenderal Pemberdayaan KP2MI, M. Fachri Labalado mengatakan, informasi kecelakaan dua kapal ikan dengan 10 pekerja migran Indonesia ABK itu diperoleh dari KBRI Seoul.
“KBRI Seoul mendapat informasi dari Korean Coast Guard (KCG) dan Kementerian Luar Negeri ROK soal insiden yang menimpa dua kapal ikan Korea Selatan tersebut,” katanya, Senin (10/2).
Selain memfasilitasi kepulangan jenazah ke daerah asal, KemenP2MI terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Korsel untuk mendampingi pekerja migran ABK di dua kapal itu.
Korsel diketahui menjadi salah satu negara tujuan penempatan pekerja migran Indonesia dengan skema penempatan government to government atau G to G.
Sektor perikanan sebagai ABK menjadi yang paling banyak diisi pekerja migran asal Indonesia. Tak hanya perikanan, bidang pengelasan dan kelistrikan juga menjadi bidang yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia. (*)