
StarNusantara JAKARTA,- Sebanyak 14 negara menolak ultimatum resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal pendudukan Israel di Palestina.
Dengan begitu, ke-14 negara ini mendukung agresi Israel di Palestina.
Ke-14 negara tersebut yaitu Israel, Amerika Serikat, Hungaria, Paraguay, Argentina, Republik Ceko, Malawi, Fiji, Micronesia, Nauru, Palau, Tonga, Tuvalu dan Papua Nugini.
Kemarin, Rabu (18/9), PBB menggelar pemungutan suara resolusi untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dalam satu tahun.
Hasil pemungutan suara menunjukkan 14 negara menolak, 43 abstain dan 124 negara mendukung.
Puluhan negara yang abstain di antaranya Inggris, Australia, India, Korea Selatan, Bulgaria, Kanada, Jerman, Denmark, Swedia dan Swiss.
Sementara negara yang mendukung resolusi tersebut antara lain: Turki, China, Prancis, Meksiko, Finlandia, hingga Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Adapun isi tuntutan resolusi tersebut: ‘Israel segera mengakhiri keberadaan mereka yang melanggar hukum di wilayah Palestina yang diduduki dan melakukan paling lambat dalam Waktu 12 bulan’.
Melansir Al Jazeera, resolusi itu juga meminta Israel memberi ganti rugi ke Palestina atas kerusakan yang diderita akibat pendudukan.
Kemunculan resolusi baru PBB sekaligus mendukung putusan Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu yang menyatakan kehadiran Israel di Palestina melanggar hukum dan harus diakhiri.
Putusan ICJ juga menyebutkan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur ilegal.
Diketahui, Israel merebut Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur dalam perang pada 1967.
Israel kemudian mencaplok seluruh kota suci itu pada 1980, sementara hukum internasional melarang pengambilalihan tanah Palestina secara paksa.
Hingga saat ini, Israel terus melakukan pendudukan dan memperluas pemukiman di tempat yang ilegal bagi mereka di Palestina.
Palestina kemudian menjadi sorotan dunia hingga sekarang usai Israel melancarkan agresi ke negara tersebut pada Oktober 2023.
Imbas agresi itu, lebih dari 42.000 orang meninggal dan jutaan warga terpaksa mengungsi.
Penulis: Kurniati