Ketegangan Hizbullah-Israel, Sekjen PBB Khawatir Lebanon Akan Seperti Gaza

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. (Foto: AFP/Andrea Renault)

StarNusantara JAKARTA,- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengungkapkan kekhawatirannya akan situasi yang terjadi di Lebanon imbas ketegangan kelompok milisi Lebanon, Hizbullah dengan Israel beberapa waktu terakir.

Guterres, melansir AFP mengaku khawatir Lebanon berisiko seperti Gaza karena situasi tersebut.

Ia juga sempat berbicara terkait peluang gencatan senjata antara kelompok militan Palestina, Hamas dan Israel.

Namun, Guterres meragukan kemungkinan gencatan senjata antara kedua belah pihak, karena baik pemerintah Israel maupun Hamas tidak menginginkan gencatan senjata.

“Bagi saya jelas kedua belah pihak tidak tertarik pada gencatan senjata. Itu adalah sebuah tragedi, karena ini adalah perang yang harus dihentikan,” kata Sekjen PBB asal Spanyol itu.

Diketahui, ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat dalam beberapa waktu terakhir yang diperparah dengan gelombang ledakan perangkat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie talkie di Lebanon yang menewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya luka-luka.

Hizbullah menuding Israel menjadi dalang gelombang ledakan tersebut.

Tidak hanya itu, Israel juga menyerang pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon pada Jumat (20/9) lalu.

Serangan itu menewaskan sedikitnya 16 anggota Hizbullah, termasuk seorang komandan senior dan puluhan warga sipil. Total korban tewas akibat serangan itu mencapai 45 orang.

Wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompoknya dalam ‘fase baru’ pertempuran melawan Israel dan bersumpah akan melakukan konfrontasi terbuka.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam beberapa hari terakhir, Israel telah “menghantam Hizbullah dengan serangkaian pukulan yang tidak pernah dibayangkannya.

Diketahui, pejuang Hizbullah dan militer Israel sudah saling serang selama hampir satu tahun.

Serangan Hizbullah ini merupakan bentuk dukungan kepada Palestina yang digempur Israel sejak 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, sebanyak 41.391 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel.

Penulis: Kurniati

Connect with Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *