Presiden Serahkan Nasib Anak Pemanjat Tiang Bendera ke Panglima TNI

Ande Kala Marcal atau Joni saat diundang Presiden Jokowi di Istana Negara 2018 lalu. (Foto: Istimewa)

StarNusantara, JAKARTA, – Nasib Ande Kala Marcal atau akrab disapa Joni (19), anak yang pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi tentara karena aksinya memanjat tiang bendera kini ada di tangan Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi, di sela kegiatannya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Rabu (14/8).

“Serahkan kepada Panglima,” singkatnya.

Presiden juga menyebut, semua ada aturannya, termasuk untuk masuk dan menjadi anggota TNI.

“Semua ada aturannya,” tambah Jokowi.

Pada 2018 lalu, Joni viral karena memanjat tiang bendera dan memperbaiki Merah putih saat upacara 17 Agustus di Kabupaten Tapal Bata, Belu, Nusa Tenggara Timur.

Saat itu, Joni berusia 14 tahun. Ia bertindak spontan memperbaiki pengait tali agar Merah Putih bisa berkibar saat peringatan HUT ke-73 kemerdekaan Indonesia.

Atas aksi heroiknya itu, Joni kemudian dijanjikan Jokowi dan Panglima TNI kala itu, Hadi Tjahjanto masuk TNI.

Namun Joni terancam gagal masuk TNI karena terkendala masalah tinggi badan saat tes fisik.

KSAD Sebut Joni Harus Ikuti Proses Seleksi

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjutak menegaskan, Joni wajib menjalani tes kelayakan sebagai anggota TNI.

“Jadi, Joni masih harus mengikuti seleksi untuk menjadi anggota TNI,” katanya.

Maruli menjelaskan tiga syarat penting yang harus dipenuhi untuk bisa diterima sebagai TNI. Yaitu, psikotes, mental ideologi, dan kesehatan.

“Jika ketiga poin tadi terpenuhi dan bagus, akan menjadi prioritas untuk diterima,” katanya.

Menurutnya, tiap tes penting dilewati untuk menghasilkan tentara yang berkualitas, agar sanggup menjalankan tugas di tengah situasi apa pun.

“Misalnya tes kesehatan, dan psikotes untuk mengecek kemampuan calon anggota TNI mampu mengendalikan stres,” jelas Maruli.

Ia juga membenarkan saat ini Joni sedang mengikuti seleksi lanjutan untuk dicek kesehatan dan psikotesnya.

Cerita Singkat Ande Kala Marcal alias ‘Joni’

Joni bernama asli Ande Kala Marcal. Ia saat ini berusia 19 tahun.

Saat melakukan aksi heroiknya memanjat tiang bendera, Joni masih berusia 14 tahun dan duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Joni memang bercita-cita ingin menjadi seorang tentara. Ia juga gemar bermain sepak bola.

Setelah videonya viral, Joni sempat diundang beberapa pejabat seperti Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu, Imam Nahrawi.

Ia juga turut menghadiri upacara pembukaan pesta olahraga Asian Games di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Joni juga diberikan beasiswa hingga lulus SMA oleh Panglima TNI kala itu, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Ia juga mendapat beasiswa hingga sarjana di perguruan tinggi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Connect with Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *