40 Ribu Milisi Tiga Negara Timur Tengah Bantu Hizbullah Lawan Israel

Ledakan di sebuah pangkalan militer Israel. Ketegangan antara Israel dan Hizbullah yang semakin meningkat dua hari terakhir. (Foto: Reuters/Aziz Taher)

StarNusantara JAKARTA,- Sebanyak 40 ribu pejuang milisi dan tentara bayaran dari tiga negara di Timur Tengah dilaporkan tiba di dekat Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah. 

Melansir New Arab, kedatangan puluhan ribu orang dari negara seperti Irak, Suriah dan Yaman ini untuk membantu Hizbullah berperang melawan Israel.

Mereka juga sedang menunggu perintah untuk bergabung dalam pertempuran, meski belum ada bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.

Media Israel Haaretz, menyebut pejuang milisi ini bukan pejuang elit, begitu pula Pasukan Nukhba. 

“Meskipun demikian kami melihat apa yang dapat dilihat oleh pasukan yang terdiri dari 2.000 hingga 3.000 orang bersenjata ini,” demikian laporan Haaretz. 

Sejauh ini Suriah, Hizbullah di Lebanon dan Israel belum merilis pernyataan resmi apa pun soal klaim dalam laporan tersebut.

Sementara itu, Israel per Selasa (1/10) mengepung dan ingin melenyapkan pasukan Hizbullah di Lebanon selatan, lewat invasi terbatas.

Pasukan Israel disebut Analis militer dan keamanan di Brussel, Elijah Magnier, semakin bertambah di perbatasan dengan Lebanon.

Israel disebut telah menyiapkan setidaknya 18 brigade, atau sekitar 70.000 hingga 100.000 tentara. 

Dilansir dari Al Jazeera, Magnier mengatakan Israel meyakini sudah menghancurkan 60 hingga 70 persen unit rudal Hizbullah. 

Saat ini, komposisi kekuatan milisi di Lebanon selatan sebagian besar terdiri dari unit rudal dan pasukan khusus.

Tak hanya itu, milisi Hizbullah juga meluncurkan artileri ke pasukan Zionis di perbatasan Metula.

Hizbullah juga disebut telah mengirim roket ke “kumpulan tentara musuh” di daerah yang sama.

Hanya saja, milisi ini tak menyinggung apapun soal invasi atau serangan darat Israel ke Lebanon.

Namun Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, membenarkan penembakan roket-roket ke Metula dan Avivim.

Aksi saling serang Israel versus Hizbullah semakin panas usai pasukan Zionis membombardir dan membunuh Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah pada Jumat, 27 September lalu. 

Serangan Israel itu lantas mendapat kecaman berbagai negara di dunia. 

Penulis: Kurniati

Connect with Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *