
StarNusantara JAKARTA,- Lebih dari 180 rudal balistik dilancarkan Iran ke Israel, Rabu (2/10) dini hari tadi.
Kabarnya, rudal balistik Iran mengenai Iron Dome di Israel.
Saat rudal meluncur, sirene di seluruh Israel meraung-raung. Ledakan bahkan mengguncang Yerusalem dan Lembah Sungai Yordan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan serangan mereka sebagai hak untuk melindungi diri dan tanggapan agresi brutal Israel ke Lebanon dan Palestina.
Ditambah lagi, Israel telah membunuh bos Hizbullah, Hassan Nasrallah dan bos Hamas, Ismail Haniyeh.
Dalam akun X nya, Pezeshkian mengatakan tindakan tersebut dilakukan untuk membela kepentingan dan warga negara Iran.
Selain itu, Iran juga berdiri teguh melawan ancaman apapun.
“Beri tahu Netanyahu (Perdana Menteri Israel) bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi Iran berdiri teguh melawan ancaman apa pun,” katanya.
Ini hanyalah sebagian kecil kekuatan kami. Jangan terlibat konflik dengan Iran, imbuhnya.
Selain Presiden, Angkatan Bersenjata Iran juga menyatakan serangan mereka ke Israel sejalan dengan hak negara membela diri secara sah berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dilansir dari Anadolu Agency, angkatan bersenjata Iran juga mewanti-wanti Israel jika pemerintahan Netanyahu membalas serangan.
“Jika Israel menanggapi serangan ini, mereka akan menghadapi respons yang lebih menghancurkan,” demikian pernyataan militer Iran.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi menyatakan, serangan berhenti di Rabu pagi dan mereka tak ingin konflik lebih lanjut kecuali ada provokasi tak terduga.
“Tindakan kami akan dihentikan kecuali jika rezim Israel memutuskan melakukan pembalasan lebih lanjut,” katanya.
Iran menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel di saat pasukan Zionis meluncurkan invasi ke Lebanon. Serangan tersebut menjadi pukulan militer terbesar Iran ke Israel.
Iran mengatakan gempuran ini sebagai operasi defensive dan semata-mata menargetkan fasilitas militer Israel dan mengeklaim berhasil mengenai tiga pangkalan Israel.
Serangan Iran ini juga terjadi saat Israel menginvasi Lebanon Selatan.
Penulis: Kurniati