
StarNusantara JAKARTA,- Iran disebut akan meluncurkan sistem pertahanan baru untuk menghadapi serangan balasan Israel.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga memamerkan rudal jenis baru mereka dalam Operasi True Promise II.
“Rudal ini tidak digunakan dalam operasi sebelumnya terhadap Israel,” kata Wakil ketua DPR Iran, Ali Nikzad, dilansir dari Mehr News, Selasa (8/10).
Diketahui, Operasi True Promise II ini merujuk ke serangan ratusan rudal balistik dan hipersonik Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu.
Serangan yang dilancarkan Iran itu sebagai respons kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC, Abbas Nilforooshan.
Para pengamat menduga Iran akan menggunakan rudal balistik jarak menengah Shahab-3, yang mampu membawa hulu ledak 760 hingga 1200 kilogram itu.
Iran juga menggunakan rudal hipersonik Fattah-1 yang bisa melaju dengan kecepatan lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.100 kilometer per jam.
Dengan tingkat kecepatan yang begitu tinggi, rudal jenis hipersonik ini sulit dicegah atau ditembak jatuh.
Iran juga sedang mengusulkan pengiriman jet tempur Su-35 dari Rusia yang merupakan salah satu pesawat tempur pembom canggih dan tangguh buatan Rusia.
Bahkan, Iran juga disebut-sebut berusaha mengakuisisi S-400, sistem pertahanan udara canggih Rusia.
S-400 dikenal karena kemampuan mendeteksi dan menghancurkan berbagai ancaman udara.
Jika S-400 ditempatkan bersama jet tempur Su-35, maka Iran bisa mengubah dinamika militer di Timur Tengah.
Penulis: Kurniati