
StarNusantara JAKARTA,- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kepolisian menyelidiki kecelakaan maut kapal cepat atau speedboat yang membawa Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos.
Benny Laos menjadi salah satu dari enam korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (12/10) kemarin.
Polda Maluku bersama Satreskrim Polres Pulau Taliabu juga telah memeriksa sembilan orang saksi di kasus terbakarnya speedboat tersebut.
Dirreskrimum Polda Maluku Utara Kombes Pol Asri Effendy mengatakan, Kepolisian juga telah memasang garis polisi dan mengamankan tempat kejadian perkara.
Polda Malut, kata Asri, juga mewawancarai saksi lain dan menerjunkan personel mereka ke Taliabu untuk membantu personel polres memeriksa dan mendampingi tugas-tugas Satreskrim Taliabu.
“Polri juga menurunkan tim Puslabfor sebanyak tiga personel dan tiga orang dari Puslabfor Polda Sulawesi Utara serta keterangan ahli atas penyebab kebakaran itu,” katanya.
Tidak hanya itu, Polda Malut juga ingin agar penyidikan secara cepat, transparan dan maksimal.
Sehingga, kata dia, dapat mengungkap fakta di balik terbakarnya speedboat Bella 72 itu.
Sementara Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Bambang Suharyono mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyerahkan penanganan kasus kepada polisi.
Ia mengharapkan dukungan masyarakat agar situasi kamtibmas di tahapan kampanye pilkada berlangsung dengan kondusif.
“Warga bersabar dan tidak membuat spekulasi yang bisa merusak nilai-nilai persatuan yang telah terjaga selama ini,” imbuh Bambang.
Kecelakaan speedboat yang terjadi pada 12 Oktober 2024 merengut 6 korban. Yaitu Benny Laos yang juga Calon Gubernur Maluku Utara, Anggota DPRD Malut, Ester Tantry, anggota Polri pengawal Cabup Kepulauan Sula, Bripka Hamdani, Ketua DPW PPP Malut Mubin A Wahid, Nasrun dan Mahsudin Ode Muisi.
Selain korban tewas, sepuluh orang diketahui menderita luka ringan dan menjalani perawatan di RSUD sebanyak 10 orang. Mereka yaitu Sherly Tjoanda yang merupakan istri dari Benny Laos, Hendrata Thes, Amir, Ajam, Irsan, Sance, Dian Jurak, Faisal, Susianto, dan Mariana Meskopa.
Benny Laos mengalami koma dan mendapat perawatan di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Jenazahnya kemudian diterbangkan ke Jakarta, dan disemayamkan dulu di RSPAD Gatot Subroto sebelum dimakamkan.
Penulis: Kurniati