
StarNusantara, JAKARTA, – Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta untuk membentuk angkatan siber sebagai matra keempat setelah Angkatan Darat, Laut dan Udara.
Permintaan tersebut diutarakan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), saat Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/8).
Menurut Bamsoet, begitu ia akrab disapa, pembentukan angkatan siber di Indonesia sudah sangat krusial.
“Sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra keempat TNI, dengan menghadirkan angkatan siber,” katanya dikutip StarNusantara dari Youtube DPR.
Selain sangat krusial, Bamsoet juga menyinggung rendahnya keamanan siber Indonesia dan kejadian-kejadian peretasan data nasional.
Tak hanya itu, dia juga menyinggung perkembangan dunia militer yang tak lagi mengutamakan kekuatan militer konvensional dengan mengedepankan kekuatan prajurit di lapangan.
Apalagi, lanjut Bamsoet, dunia saat ini sudah memasuki era militer internet dan medan perperangan di dunia maya atau internet of military things dan internet of battle-field things.
“Di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat,” ungkapnya.
Bamsoet turut menyinggung kondisi geopolitik internasional Indonesia yang saat ini sangat rawan, dimana negara itu juga ada dalam pertarungan geopolitik Rusia, Amerika dan China.
“Kondisi inilah yang membuat angkatan siber sebagai matra keempat di Indonesia penting dibentuk,” imbuh Bamsoet.
Pada akhir Juni 2024 lalu, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik pemerintah di Surabaya, Jawa Timur diserang ransomware Lockbit 3.0.
Akibatnya, sejumlah pelayanan di Kementerian dan Pemerintah Daerah terganggu imbas serangan ransomware itu.
Peretas juga meminta tebusan sebesar USD8 juta atau sekitar Rp131,8 miliar untuk mengembalikan layanan PDNS tersebut.
Penulis: Kurniati