
StarNusantara JAKARTA,- Sebanyak 38 persen sampah global dan nasional yang tidak terkelola dengan baik di 2024.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, jumlah itu turut berkontribusi pada perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati serta penimbunan sampah.
Bahkan, jumlah timbunan sampah global dan nasional ini diperkirakan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas manusia yang tidak ramah sampah.
Hanif mengatakan, jika sampah-sampah ini tidak diantisipasi dengan baik maka akan timbul permasalahan lingkungan. Seperti pencemaran udara pencemaran air, pencemaran tanah dan masalah kesehatan.
“Termasuk mengakibatkan permasalahan global, di antaranya peningkatan gas rumah kaca yang sangat signifikan. Dan sampah yang mencemari laut,” katanya.
Hanif juga mengakui, operasional dari Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut masih belum signifikan mengantisipasi peningkatan sampah ke laut dan persoalan sampah lainnya.
Hal itu, lanjut dia, karena kebocoran sampah di lingkungan dan tempat pembuangan akhir (TPA) yang dioperasikan masih secara pembuangan terbuka atau open dumping.
Apalagi secara statistik dan empirik, sebanyak 80 persen sampah di laut berasal dari darat dan 20 persen berasal dari kegiatan pesisir dan laut.
“Kuncinya permasalahan sampah harus kita selesaikan dengan baik. Tentu ini menjadi tugas kami dan tugas kita semuanya,” imbuh Hanif Faisol Nurofiq.
Penulis: Kurniati Syahdan