StarNusantara BATURAJA SUMSEL,- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan, penerjunan Container Delivery System (CDS) dan Airborne menjadi elemen penting untuk menguji kesiapan dan kemampuan prajurit dalam operasi terjun payung yang kompleks dan strategis.
Penerjunan CDS ini untuk memastikan efektivitas dan keamanan selama proses terjun, sementara penerjunan Airborne menekankan pada kecepatan dan ketepatan dalam menempatkan pasukan di medan operasi.
“Latihan ini juga sekaligus menegaskan kesiapan dan profesionalisme TNI dalam pertempuran, serta meningkatkan kemampuan koordinasi dengan negara-negara sahabat,” kata Kasad saat mendampingi Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto meninjau penerjunan CDS dan Airborne oleh pasukan militer Jepang di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumatra Selatan, Kamis (29/8).
Penerjunan CDS dan Airborne oleh pasukan militer Jepang ini bagian dari Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2024.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI dan kepala staf tiga matra menyaksikan pelaksanaan penerjunan, guna memastikan seluruh prosedur berjalan aman dan sesuai standar.
Latgabma Super Garuda Shield 2024 ini berlangsung sejak 26 Agustus hingga 5 September 2024.
Latihan ini melibatkan 11 negara. Yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Australia, Prancis, Kanada, Singapura, Thailand, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Tujuannya, meningkatkan interoperabilitas dan kerja sama antar Angkatan Bersenjata.
“Latgabma Super Garuda Shield 2024 diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik antarnegara peserta, tetapi juga meningkatkan kemampuan operasional masing-masing Angkatan Bersenjata dalam menghadapi tantangan global,” kata Kasad Maruli Simanjutak.
Penulis: Kurniati