StarNusantara JAKARTA,- Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA).
Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/8) kemarin.
Perjanjian kerja sama ditandatangani Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menhan Australia Hon Richard Donald Marles.
Penandatanganan DCA Indonesia-Australia ini tercapai berkat kerja sama pertahanan yang telah terjalin baik selama hampir 60 tahun.
Dalam keterangan resminya, Kementerian Pertahanan menyebut, Indonesia dan Australia yakin DCA bisa mengantisipasi ancaman keamanan di kawasan Asia Pasifik di masa mendatang lewat kerja sama pertahanan yang kolaboratif.
DCA juga telah menjadi perjanjian yang mengikat secara hukum. Hal itu didasarkan intensitas peningkatan kegiatan kerja sama militer kedua negara selama kurun waktu 10 tahun terakhir, khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan.
Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto menyebut, perjanjian kedua negara ini untuk mengatasi ancaman keamanan sekaligus mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik.
Apalagi di Asia Pasifik, potensi konflik bisa kapan saja terjadi. Salah satunya perseteruan di Laut China Selatan karena persoalan klaim.
Selain itu, perjanjian ini sebagai upaya memelihara hubungan erat Indonesia-Australia ke arah yang jauh lebih baik di masa depan.
Sementara Menhan Australia, Marles menyebut DCA sebagai perjanjian paling signifikan dalam sejarah hubungan Indonesia dan Australia.
Kedua negara juga yakin perjanjian ini bisa turut menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Penulis: Kurniati