Gunung Semeru Kembali Alami Erupsi, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Gunung Semeru di Jawa Timur yang kembali mengalami erupsi Senin (12/8) pagi. (Foto: Instagram/@infosemeru_)

StarNusantara, JAKARTA – Gunung Semeru di Jawa Timur kembali mengalami erupsi, Senin (12/8) pagi, sekitar pukul 05.21 WIB.

Menurut petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang ini melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak.

Sigit menyebutkan, tinggi kolom abu yang teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Adapun kolom abu vulkanik yang teramati terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.

“Erupsi juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 97 detik,” kata Sigit melalui keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara.

Sebelum erupsi Senin (12/8), laporan pengamatan kegempaan juga mengatakan, Semeru juga mengalami erupsi pada Minggu (11/8) dengan 79 kali gempa letusan/erupsi.

Di Minggu, erupsi Semeru dengan amplitudo 10-23 mm dan lama gempa 61-162 detik.

Kemudian terjadi lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 46-112 detik serta 18 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm.

Semeru juga mengalami tujuh kali harmonik dengan amplitudo 2-5 mm dan lama gempa 103-1216 detik, serta empat kali gempa tektonik jauh.

Saat ini, status Gunung Semeru berada pada level II atau waspada.

Dengan status tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi.

Yaitu, melarang masyarakat melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari pusat erupsi.

Sedangkan bagi masyarakat yang ada di luar jarak tersebut, diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

“Karena ada potensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” kata Sigit.

Selain itu, masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Sigit mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Utamanya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Termasuk potensi adanya aliran lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Connect with Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *